artikel inspiratif



4 Kesalahan Besar Pengelolaan Uang yang Anda Lakukan

Oleh Mike Aquino

Tak semua orang bisa mengelola uang dengan baik. Banyak di antara kita yang tak punya tabungan, tak punya dana darurat, dan tenggelam dalam tumpukan utang. Kami bertanya pada pengusaha dan blogger finansial Fitz Villafuerte: apa kesalahan utama kita, dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya?

1. Kita memprioritaskan pengeluaran daripada simpanan sehingga tidak menyisakan apapun.

"Setiap mereka mendapatkan gaji mereka, mereka biasanya membelanjakan terlebih dahulu, dan kalau ada sisanya, itulah yang akan mereka tabung," kata Fitz Villafuerte. "Pada umumnya, tidak ada yang tersisa pada akhir bulan."

Solusi: Balik prosesnya. Pertama pisahkan sebagian dari gaji Anda untuk menabung, kemudian silakan habiskan sisanya. Villafuerte juga merekomendasikan untuk minta HRD perusahaan Anda untuk membantu: "Kamu bisa mendebet tabungan Anda secara otomatis. Minta HRD Anda untuk mengirimkan sebagian dari gaji Anda ke rekening lain di bank penggajian (payroll) kantor Anda." Metode proaktif ini membuat menabung tidak begitu menyusahkan. "Dengan begitu Anda tidak merasa kalau Anda menabung," kata Villafuerte. "Kamu tidak merasa bersalah jika menghabiskan apa yang tersisa. Menabung terasa lebih ringan dan menguntungkan."

2. Kita berinvestasi sebelum membuat dana darurat.

Villafuerte mengamati kalau kesalahan kedua yang sering dilakukan orang ketika mereka mendapatkan uang ekstra adalah berinvestasi sebelum mereka menyisihkan sebagian untuk dana darurat. "Mereka tidak menggunakannya terlebih dahulu untuk menyiapkan dana darurat," katanya. Dana darurat adalah fondasi dasar dari portfolio setiap orang, yang jumlahnya adalah: uang senilai enam kali biaya pengeluaran bulanan rumah tangga Anda, disimpan untuk kebutuhan darurat.

Solusi: Villafuerte merekomendasikan memiliki dana tersebut sebelum Anda menginvestasikan uang Anda. Bukannya dia tidak menganggap penting untuk membuat uang Anda bertambah, namun seperti masalah sebelumnya, masalah yang akan dihadapi ini adalah sesuatu yang merupakan prioritas. "Biaya rumah sakit, perbaikan mobil atau rumah yang mendadak tidak bisa Anda kesampingkan." Tanpa adanya dana darurat, kamu akan mencari utang atau mencairkan investasi Anda dengan segera.

3. Kita menghindari bursa saham.

Villafuerte menganggap bursa saham disalahartikan banyak orang. "Ketika Anda berbicara mengenai bursa saham, orang berpikir mengenai perdagangan saham, dan mereka jadi ketakutan, karena mereka pikir itu seperti berjudi," jelasnya. "Itu alasan mengapa hal itu kurang diberdayakan sebagai kendaraan investasi."

Selalu ingat: Perdagangan saham hanya merupakan sebagian kecil dari bursa saham. "Terdapat juga investasi bursa saham, yang lebih berupa jangka panjang," papar Villafuerte. "Jika warga lebih terdidik mengenai investasi [mengenai membeli saham atau menahannya untuk lima sampai tujuh tahun] Anda akan melihat kalau Anda mendapatkan lebih banyak dibandingkan jika Anda hanya menaruh uang Anda di deposito berjangka."

Namun Vilafuerte tidak mau memberikan nasihat mengenai bursa saham. Ia lebih memilih untuk mereferensikan brokernya: "Mereka menawarkan seminar gratis mengenai investasi bursa saham." Terdapat banyak masukan berkualitas di luar sana — namun Anda harus teliti mengenai hal itu.

4. Kita mendapatkan saran finansial dari orang yang salah.

Villafuerte telah melihat ini terlalu sering — pengusaha baru yang bertanya kepada temannya untuk nasihat bisnis gratis dan kena batunya. "Kita suka mengambil jalan pintas," tambahnya. "Mereka tidak melihat segala hal dari segi bisnis; mereka tidak bertanya kepada seorang pengusaha, 'bagaimana Anda menjalankan bisnis Anda?' jadi hal itu meningkatkan resiko kegagalan mereka."

Selalu ingat: Ada alasannya mengapa informasi tertentu gratis dan mudah didapatkan, kata Villafuerte: "Karena hal itu bukanlah nasihat terbaik yang bisa Anda dapatkan." Informasi bisnis yang berkualitas lebih sulit didapatkan. Ia teringat pada teman-temannya yang ingin berbisnis laundry dan meminta nasihatnya.

"Aku mengatakan kepadanya mengenai seminar operasi toko laundry di Nagoskwela: 'Kenapa kamu tidak hadir disana? Kamu akan mendapatkan nasihat dari orang-orang yang mengetahui bisnis itu.'" Temannya itu tidak menanggapi ide tersebut.

"Untungnya bisnisnya tidak hancur, namun memerlukan tiga tahun sebelum bisnis itu stabil." Dibandingkan dengan temannya yang lain yang menghadiri seminar laundry itu. "Ia menghadiri seminar toko laundry itu -- tokonya baru dibuka baru tiga bulan, namun sudah stabil," kenang Villafuerte. "Dari situ Anda dapat melihat perbedaannya: meminta nasihat mengenai uang, bisnis, atau investasi, dari orang yang cuma Anda kenal, dibandingkan mendapatkannya dari orang yang memang ahli di bidang itu."

Tujuh Kesalahan Finansial Terbesar Pasangan Suami-Istri

Uang bisa menimbulkan masalah bagi pasangan. Dalam beberapa kasus, masalah keuangan bahkan bisa merenggangkan hubungan.

Mary Claire Allvine, seorang perencana keuangan dan penulis buku “The Family CFO: The Couple's Business Plan for Love and Money” mengatakan kepada SmartMoney Magazine, “Orang cenderung emosional dan reaktif tentang uang."

Sebagian besar orang tidak akan memperhatikan masalah finansial jika belum menghadapi kesulitan. Dalam sebuah usaha untuk memperbaiki keuangan, kami memaparkan tujuh kesalahan finansial terbesar pasangan suami-istri, dan juga solusi masalah tersebut.

1. Memisahkan keuangan pasangan
Tidak ada lagi “punyamu punyamu” atau “punyaku punyaku” dalam hubungan suami-istri. Membedakan biaya tagihan dengan rekening terpisah membuat kalian lebih mirip teman tidur belaka, bukan pasangan suami-istri.

Menurut Huffpost Wedding, pemisahan biaya kebutuhan rumah tangga bisa menimbulkan kebencian dalam sebuah pernikahan ketika seorang pasangan mengeluarkan uang lebih banyak dari yang lainnya. Hal itu juga mendorong orang yang berkontribusi lebih banyak untuk mendominasi masalah keuangan.

Pelajari cara mengatur keuangan sejak awal pernikahan guna menghindari masalah besar di kemudian hari.

2. Tidak peduli masalah utang pasangan 
Menurut survei yang dilakukan SmartMoney, utang adalah penyebab utama perdebatan antara suami-istri. Kecuali jika Anda telah melindungi aset-aset Anda dari kreditor pasangan Anda ketika sedang dalam masa perceraian, cara terbaik untuk Anda adalah menemukan cara memecahkan masalah utang bersama-sama.

3. Menyembunyikan rahasia keuangan dari pasangan 

Keintiman fisik dalam sebuah sebuah pernikahan itu bagus, namun di lain sisi, keintiman dalam hal finansial tidak terlalu bagus. Mengeluarkan uang tanpa sepengetahuan pasangan Anda bisa menimbulkan rasa benci dan tidak percaya.

Money Talk News menganjurkan pembayaran tagihan rumah tangga sebaiknya diambil dari akun bersama yang memperbolehkan setiap pasangan untuk mengetahui keuangan pribadi, dengan demikian, Anda tidak perlu merahasiakan keuangan masing-masing.

4. Tidak mengambil tanggung jawab finansial sendiri

Meskipun dalam sebagian besar hubungan, tanggung jawab keuangan dipegang oleh satu orang, pasangan suami-istri harus berbagi tanggung jawab finansial. Pasangan suami-istri harus sama-sama mengetahui PIN ATM, catatan keuangan, dan informasi keadaan finansial.

Erin Burt, Kontributor Editor Kiplinger.com, menyarankan agar Anda membicarakan pengeluaran bulanan dengan pasangan Anda sebagai salah satu cara untuk membagi tanggung jawab finansial.

5. Masalah kebiasaan pengeluaran pasangan
Suami bisa berhemat, sementara istri tipe orang yang boros, apa ada harapan untuk pasangan itu? Nancy Anderson dari Forbes.com, mengatakan, “...pasangan yang sukses adalah pasangan yang tidak mencoba mengubah pasangan satu sama lain. Mereka menyesuaikan pengeluaran dari pasangan masing-masing agar dapat berhasil untuk keduanya.”

6. Tidak memiliki anggaran keuangan
Menetapkan sebuah anggaran finansial tidak hanya memungkinkan pasangan untuk membicarakan keadaan keuangan mereka, tapi juga memfasilitasi pembicaraan tentang tujuan finansial masa depan dan rencana bersama yang harus diwujudkan.

7. Tidak membicarakan investasi finansial
Salah satu dari Anda mau mengambil sebuah investasi yang lebih berisiko dari pasangan, lalu kenapa? SmartMoney menyarankan agar pasangan suami-istri memikirkan itu sebelum mengambil keputusan. Komunikasi dan saling mengutarakan tujuan memegang peran penting pada keinginan kedua pasangan untuk berkompromi dan terlibat secara aktif dalam meraih kesuksesan finansial bersama.

Trik Agar Gaji Tak Selalu Habis

Oleh Fidelia 

Ghiboo.com - Bingung gaji bulanan seringkali habis tak bersisa, bahkan masih pertengahan bulan kita sudah teriak gaji habis. Anda mungkin berdalih kalau semuanya serba mahal dan gaji tidak cukup untuk membiayai pengeluaran bulanan.
Eits tunggu dulu, jangan-jangan semua itu karena Anda kurang baik dalam mengelola keuangan Anda dan bisa jadi juga dipengaruhi gaya hidup Anda yang boros. Padahal, kalau Anda ingat sebelumnya gaji Anda lebih kecil dari sekarang toh cukup-cukup saja.
Agar kebiasaan ini tidak terus menerus dan merugikan Anda, berikut ada beberapa tips untuk mengelola gaji Anda:
Nabung dulu, jangan tunggu sisanya
Kebanyakan orang menabung ketika sisa gaji hampir habis, ini pemikiran yang salah. Mulailah sekarang menyisihkan gaji Anda sesuai kemampuan untuk ditabung. Anda bisa buka rekening baru tanpa menggunakan ATM atau ikut program tabungan recana yang ada di hampir setiap bank.
Budgeting adalah keharusan
Tiap awal bulan kamu harus membuat budgeting yang rapi agar pengeluaranmu bisa terkontrol. Pisahkan kewajiban seperti misalnya hutang dan cicilan. Untuk asuransi dan tabungan juga harus ada porsinya tersendiri
Disiplin dalam perencanaan keuangan
Jika kamu sudah merencanakan keuangan maka kamu harus berdisiplin. Jika jatah untuk bersenang-senang sudah habis jangan memaksakan diri mengambil porsi dari pos pengeluaran lain.
Belanja sesuai kemampuan
Berbelanjalah sesuai uang yang Anda punya bulan ini, bukan berdasarkan seberapa uang atau bonus yang akan Anda dapat di kemudian hari. Ingat, jangan mengeluarkan uang untuk keperluan tidak penting dan berharap akan mendapatkan uang ekstra setelahnya.
Batasi penggunaan kartu kredit
Jangan memiliki lebih dari dua kartu kredit di dalam dompet jika Anda tidak bisa mengontrol penggunaannya. Gunakan kartu kredit secara bijaksana agar Anda tidak terbebani saat membayarnya. Tuntaskan semua pembayaran kartu kredit dan utang lainnya, segera setelah gaji Anda masuk.
Jangan remehkan uang receh
Anda tentunya sering menerima kembalian dari swalayan atau sehabis makan di restoran. Coba deh untuk menyimpannya di dompet khusus, uang receh ini bisa Anda gunakan untuk membayar parkir, membeli cemilan atau bisa juga digunakan untuk membeli kebutuhan kecil tak terduga.
Buat dana cadangan
Dana cadangan ini penting banget lho untuk mengantisipasi kebutuhan tak terduga misalnya seperti kondangan, membeli hadiah atau sekedar mengganti ban mobil yang sudah rusak.
Investasi
Investasikan gaji Anda dengan mengikuti asuransi, bermain reksadana atau mendepositokan uang yang bisa ditarik sesuai persetujuan. Dengan cara ini sama saja seperti Anda menabung disiplin.

Nah sekarang udah tau kan cara mengelola gaji, coba dipraktekkan ya dan semoga berhasil!

Agar Gaji Bulanan tidak Jebol

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perlu cara yang bijak untuk mengelola finansial agar gaji yang Anda peroleh tiap bulan tidak jebol alias habis sebelum waktunya.
Prita Hapsari Ghozie, MCom, CFP, Chief Financial Planner dari ZAP Finance, mengungkapkan beberapa hal yang perlu diketahui untuk mengelola keuangan:

1. Dibagi per pos
Nah, selama ini, bagaimana Anda mengatur alokasi pos pengeluaran? Tugas pertama Anda adalah mencatat paling tidak tiga bulan ke belakang untuk apa saja penghasilan yang diperoleh setiap bulan itu terpakai. Gunanya, agar Anda bisa mengetahui kemampuan, dan juga mengetahui pos-pos mana yang bocor.
Secara umum, pengeluaran rumah tangga dapat dikategorikan menjadi pos pengeluaran hidup rutin, pos pengeluaran tabungan dan investasi, pos cicilan utang, dan pos pengeluaran gaya hidup. Karyawan baru pada umumnya banyak punya kemauan tetapi sadar kemampuan finansial ada batasnya, maka jalan satu-satunya adalah membuat anggaran atau rencana pengeluaran.
“Jadi, harus ditentukan, berapa uang yang dikeluarkan untuk masing-masing pos,” ucap Prita.

2. Jangan dilanggar
Bagaimana jika pos sehari-hari selalu besar pasak daripada tiang?
Tentu tidak boleh mengambil dari pos lain, tabungan misalnya. Tujuan membuat anggaran itu adalah supaya pengeluaran terarah dan sesuai dengan rencana finansial kita. Kunci anggaran yang sukses adalah realistis dan disiplin. Salah satu caranya adalah membuat rekening-rekening terpisah untuk urusan belanja bulanan, bayar tagihan utilitas, rekening investasi, dan rekening khusus seperti “My shopping account ” atau “Spa for me”.

3. Debit otomatis
Karyawan juga harus punya instruksi debit otomatis ke masing-masing rekening. Namun, bisa juga, setiap tanggal gajian langsung sebarkan dananya menurut anggaran ke rekening-rekening tersebut. Jika tidak terbiasa dengan transaksi elektronik, gunakan metode amplop. Isilah amplop sesuai dengan anggaran bulan itu. Kalau sudah mulai tipis, padahal belum akhir bulan, ya terpaksa harus berhemat.
Karyawan baru yang belum punya tanggungan, harusnya juga bisa menyisihkan minimal 20 persen dari gaji bulanan untuk investasi. Investasi yang disarankan tentu saja yang memberikan potensi keuntungan terbesar seperti reksadana saham atau saham, karena tujuannya untuk jangka panjang.

4. Buat prioritas
Bagaimana bila ternyata pemasukan tidak sebesar rencana pengeluaran? Prita manawarkan langkah membuat prioritas dengan menggunakan metode ZAPFIN. Konsep ini merupakan cara yang sangat mudah untuk membuat prioritas dalam anggaran. Setiap pendapatan yang diterima, sebaiknya digunakan dengan pembagian Zakat, Assurance, Present Consumption, Future Spending dan Investment.

0 komentar:

Posting Komentar