Rabu, 27 Maret 2013

Nick D'Aloisio, Bocah 15 tahun, Miliuner baru di Yahoo! dengan aplikasi Summly



TEMPO.CO, London -- Salah satu pegawai terbaru Yahoo! adalah Nick D'Aloisio, seorang siswa sekolah menengah asal London, Inggris. Dia masih harus menyelesaikan sekolahnya satu setengah tahun lagi, tapi  koceknya telah menggembung dengan uang tunai mencapai ratusan miliar rupiah.
Menurut situs AllthingsD, Yahoo! membayar Nick D'Aloisio untuk aplikasi buatannya, yang bernama Summly, seharga sekitar US$ 30 juta (sekitar Rp 290 miliar). Sekitar 90 persen dibayarkan tunai dan sisanya dalam bentuk kepemilikan saham di Yahoo!.
"Mereka mengambil risiko besar dengan mempercayakan uangnya kepada saya," kata D'Aloisio kepada New York Times pada Senin waktu setempat. Nick merupakan pemegang saham utama di perusahaan yang hanya memiliki lima pegawai ini.
Investor lainnya adalah Ashton Kutcher, Yoko Ono, dan Wendi Murdoch. Satu lagi adalah Li Ka-shing, triliuner asal Hong Kong, yang ikut mendani Nick pada masa awal saat baru berusia 15 tahun.
Nick kabarnya bakal menjadi semacam juru bicara Yahoo! untuk menggaet para pengguna usia muda. Dia juga bakal ikut dalam tim inti untuk mengembangkan aplikasi ini sambil menyelesaikan sekolahnya di London. Namun, ada kabar bahwa Nick hanya berkewajiban menjalani tugasnya itu selama 18 bulan.
Aplikasi Summly telah diunduh sekitar satu juta kali dan sempat bertengger pada posisi teratas sebagai aplikasi paling dicari di Apple AppStore.
Keberhasilan Nick mengejutkan banyak orang. Brian Wong, pendiri Kiip yang berusia 21 tahun, tergelak melihat kesuksesan ini. "Saya merasa tua," kata dia.
Beberapa tahun sebelumnya, Wong diberitakan media sebagai orang termuda yang pernah mendapat kucuran dana dari para investor. "Nick memecahkan rekor usia," kata dia.
Nick sendiri cenderung enggan berbicara soal usianya. Menurut dia, aplikasinya itu mendapat sambutan karena menggunakan konsep yang kuat. "Orang-orang sepertinya masih meremehkan betapa besar hal ini nantinya dan luasnya kesempatan untuk berkembang," kata dia.
Ayah dan ibu Nick bukan berasal dari kalangan praktisi dunia digital. Ayahnya bekerja di Morgan Stanley, dan ibunya seorang pengacara. Namun, keduanya mendukung penuh rasa penasaran Nick akan dunia aplikasi sejak usia 12 tahun.
Dia lalu mulai menulis aplikasi yang disebutnya algoritma untuk membuat ringkasan otomatis. Dalam kata lain, aplikasi ini mencoba menjadi solusi atas masalah tl;dr: too long; didnt read. (terlalu panjang sehingga tidak dibaca).
Nick berharap dia bakal betah di Yahoo!. Dia mengaku menjadi investor juga terasa menyenangkan sambil terus menjalani hobi bermain kriket. Dia berharap bisa melanjutkan kuliahnya di Oxford, mengambil jurusan filsafat.
BUDI RIZA
sumber: http://id.berita.yahoo.com/nick-daloisio-bocah-miliuner-baru-dari-yahoo-141600961.html

0 komentar:

Posting Komentar