Rabu, 28 Januari 2015

Meski Lumpuh tapi mampu mengetik Novel

Hu Huiyuan

Mempunyai anggota tubuh yang tidak sempurna bukanlah impian siapapun. Dan mempunyai anggota badan yang tidak dapat menjalankan fungsinya, juga tidak diinginkan. Namun adakalanya, seseorang harus sentiasa bersyukur saat mendapatkan cobaan.

Jangan sampai kekurangan yang ada di dalam diri kita memupuskan harapan dan impian, yang ingin kita capai. Karena untuk mewujudkannya, ternyata masih banyak cara. Demikian juga yang terjadi pada wanita berumur 21 tahun ini.

Seorang wanita asal Tiongkok, yang dinyatakan lumpuh akibat tidak berfungsinya salah satu bagian otak, ternyata bisa menghasilkan sebuah karya yang sangat bagus, yaitu sebuah novel. Ia menulisnya hanya dengan kaki kirinya. Seperti apa kisahnya?

Wanita bernama Hu Huiyuan, dibesarkan di sebuah pedesaan di provinsi Anhui, Tiongkok timur, di mana di lingkungan sekitarnya anak-anak bisa bermain dengan bebas.

Namun tidak ada kata menyerah bagi wanita yang baru berumur 21 tahun tersebut, ia masih bisa mengontrol kaki kirinya, untuk melakukan sesuatu, termasuk menulis novel fiksi dengan jumlah kata sekitar 60.000. Ia sendiri belajar secara otodidak, dan membaca dengan kemampuan sendiri tanpa belajar di bangku sekolah.

Dengan kaki kirinya, ia bisa menulis hingga 30 kata per menitnya. Hingga akhirnya novel yang ia tulis selesai. Orangtuanya, Peng dan Sun tidak pernah menduga, jika bayi yang dilahirkannya bisa bertahan hingga dewasa.

"Ketika dia lahir dokter mengatakan ia tidak akan bertahan dalam beberapa hari, tetapi itu semua salah. Dokter tahu dari awal ada yang salah dengan anak tersebut, dan sepuluh bulan kemudian mereka mengatakan ia terkena cerebral palsy," ungkap orangtuanya.

Selama ini, ia belajar membaca dan menulis dari televisi yang ditontonnya. Walaupun ia belajar sangat lambat, termasuk saat berbicara. Namun itu semua bukan hambatan bagi Haiyun.

"Mengetik dengan hanya kaki Anda tidak datang mudah bagi siapa saja," ucap Hu.

Hu bukanlah satu-satunya contoh orang Tionghoa yang cacat, meskipun kurangnya fasilitas untuk orang cacat di negeri ini, sering mengatasi hambatan besar untuk mencapai hal-hal yang luar biasa.

September lalu, Wang Qiang, seorang pria 29 tahun yang didiagnosis dengan cerebral palsy, memenuhi mimpinya bergabung dengan kompetisi tinju profesional ketika dia mendaftar di timur kota Shanghai.
viva 

0 komentar:

Posting Komentar