Kamis, 19 Agustus 2010

Kerendahan Hati

“Tempat yang bisa digunakan untuk mengubah duniamu adalah hatimu (heart), isi pikiranmu (mind), dan tindakanmu (acts).” unknown.

Ada sebuah cerita, suatu ketika seorang anak datang menjumpai gurunya dan bertanya, “Guru, saya tidak mengerti mengapa orang seperti Anda berpakaian amat sederhana. Bukankah di masa seperti sekarang ini, penampilan diperlukan untuk banyak tujuan lain yang baik,” tanya anak itu. Sang guru pun tersenyum, kemudian ia melepaskan cincin dari salah satu jarinya dan berkata, “Anakku, aku akan menjawab pertanyaanmu, tetapi lebih dulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas? ” Anak itu terlihat ragu melihat cincin gurunya yang usang dan kusam itu, “satu keping emas? aku tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu.” Tapi gurunya berkata, “Cobalah dulu, siapa tahu kamu berhasil”
Sesampainya anak itu di pasar, ia kemudian menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, serta kepada yang lainnya. Ternyata tak satu pun dari mereka yang mau membeli cincin itu seharga satu keping emas. Bahkan mereka menawarnya dengan sekeping perak. Tentu tak mungkin bila anak itu melepas cincin itu dengan harga satu keping perak. Akhirnya ia pun kembali menghadap gurunya dan melapor, “Guru, tak seorangpun berani menawar cincin ini seharga satu keping emas”. Dengan bijak guru berkata, “Sekarang pergilah kamu ke toko emas dan coba perlihatkan kepada pemilik toko atau tukang emas di sana. Jangan membuka harga, dengarkan saja bagaimana ia memberikan penilaian”.
Akhirnya anak itu pun pergi ke toko emas yang dimaksud. Sekembalinya dari toko emas, anak itu datang dengan raut wajah beda. Ia pun kemudian melapor, “ Guru ternyata para pedagang di pasar tidak tahu nilai sesungguhnya dari cincin ini. Pedagang emas menawarnya dengan harga seribu keping emas. Rupanya nilai cincin ini seribu kali lebih tinggi daripada yang ditawar oleh para pedagang di pasar”. “Itulah jawaban atas pertanyaanmu tadi anakku. Seseorang tak bisa dinilai hanya dari pakaiannya. Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat dan dinilai jika kita mampu melihat ke kedalaman hati dan jiwa seseorang,” ungkap gurunya dengan penuh arif. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menilai seseorang mungkin hanya dari penampilannya, dengan melihat sikapnya ataupun mendengar tutur katanya sekilas. Akibatnya, mungkin kita sering keliru karena bisa saja 'kemasan' mereka menipu mata dan telinga kita.
Untuk melihat kedalaman dan jiwa seseorang, sebenarnya dibutuhkan kerendahan hati. Banyak orang yang memandang dirinya lebih dari orang-orang lain. Baik dari segi penampilan, bakat, kemampuan yang dimiliki, prestasi, jabatan dan kedudukan yang diraihnya, status hidup, atau popularitas dan prestise.
Hidup dengan kerendahan hati justru akan membuat seseorang lebih menghargai dirinya dan bebas dari perangkap kesombongan. Dengan bersikap rendah hati orang dapat menerima dan menghargai dirinya serta menghargai orang lain, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Jika kita menginginkan kehidupan bersama kita lebih baik, mulailah melakukan perubahan dari diri kita terlebih dahulu. Kita dapat melakukan sesuatu yang baik bagi orang lain, ketika kita sudah mengalami pembaruan hati, pikiran, dan tindakan kita. Itulah transformasi

0 komentar:

Posting Komentar